Monday, July 28, 2008
Liputan Kebaktian PNB Daerah VII
Tuesday, July 22, 2008
Matikan Sistem Otomatisnya
Sumber: www.jawaban.com
Monday, July 21, 2008
DICARI : Pasangan (Tak) Sempurna
Jangan Ubah Dirinya Menuntut pasangan menjelma menjadi seorang kekasih yang sempurna adalah tindakan yang tidak fair. Meski begitu, bila ada suatu hal yang membuat Anda merasa kurang sreg, sah-sah saja kok memberikan masukan. Supaya ia menerimanya, jelaskan keuntungan yang bisa ia peroleh bila mengikuti saran Anda. Tapi, jangan terlalu berharap, ya! Bagaimana pun, Anda tidak bisa mengubah seseorang jika ia tidak menginginkannya.
Kurang Itu Manusiawi Apa yang membuat tabloid gosip laris manis? Bukan karena prestasi yang dicetak selebriti, melainkan kegagalan dan skandal mereka. Meski kedengarannya jahat, kabar buruk tersebut ampuh menghibur pembaca, karena membuktikan selebriti juga manusia yang punya kekurangan. Coba bayangkan bila Si Dia tidak punya nilai minus satu pun. Malah mencurigakan, kan?
Jangan Membandingkan Seringkali, yang membuat Anda tidak puas atas pasangan adalah kualitas kekasih orang lain. Apa yang terlihat indah di luar tak selalu sama manisnya di dalam. Siapa tahu, selama berpacaran dengan si ganteng, kekasihnya sebenarnya merana pacarnya tak tahu manner. Atau, dia ganteng tapi berotak seadanya.
Introspeksi Diri Ungkapan nobody's perfect berlaku pada semua orang tanpa kecuali. Jika sedang dibuat jengkel oleh ulah pasangan, coba berkaca pada diri sendiri. Pasti Anda juga punya kekurangan atau hal-hal tertentu yang terkadang bikin kekasih ilfil. Bukankah Anda juga berharap kekasih mau menerima kekurangan yang ada dalam diri Anda?
Kompromi Jika Anda dan dia sudah saling mengenal, kini saatnya menilai kualitas hubungan. Ukur pula kadar toleransi yang Anda berdua miliki. Sebab, pada akhirnya yang menentukan kelanggengan suatu hubungan adalah komitmen serta upaya untuk saling kompromi terhadap kekhasan yang dimiliki kedua belah pihak. Mendasarkan hubungan Anda atas kebenaran-kebenaran Firman Tuhan adalah hal yang utama, tak ada dasar lain yang dapat mengokohkan hubungan Anda berdua selain kasih Tuhan sendiri. Setiap kita memang tidak ada yang sempurna, namun Tuhan menciptakan setiap pasangan untuk saling melengkapi. Amsal 10:12b berkata, "... tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." Milikilah kasih Kristus, karena cinta sejati yang berasal dari kasih Kristus-lah yang dapat memampukan Anda menerima kekurangan pasangan Anda dan tetap mengasihinya tanpa syarat.
Friday, July 18, 2008
Bukan Saat yang “Teduh”
Thursday, July 17, 2008
Agar Tak Sakit Hati
Wednesday, July 16, 2008
BPH PNB HKI Daerah VII Pulau Jawa Periode 2005-2010
Belajar Dari Po (Kungfu Panda)
Tuesday, July 15, 2008
Batu Besar
Tersenyum adalah Hal yang Serius!
Monday, July 14, 2008
TTM / HTS. How???
Sunday, July 13, 2008
RAMALAN
Makna Hajaran Tuhan
Yesaya 60:8-10
PENDAHULUAN
Allah kita adalah Allah yang mempunyai misi buat hidup kita. Allah kita adalah yang mau menerima kita apa adanya tetapi Allah kita bukan Allah yang mau kita apa adanya. Allah mau menerima sekalipun kita orang yang kasar, sekalipun pernah berzinah, banci, homo sex, lesbian, pengguna narkoba, tidak ada seorangpun yang ditolak Tuhan bila kita mau datang kepada Tuhan. Mengapa? Karena alkitab berkata “mari hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat kamu akan mendapatkan kelegaan” maksudnya adalah mari kita yang mempunyai masalah dalam hidup ini datang kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan kita kelegaan. Tuhan tidak kehilangan cara untuk membawa kita dekat pada-Nya. Cara didikan Tuhan dapat kita alami berupa :
1. | Kita diberkati Tuhan, agar kita sadar bahwa kita hidup untuk Tuhan dan Tuhan satu-satunya penolong kita. Cth: Tuhan bukakan jalan untuk usaha kita agar kita dapat melunasi hutang-hutang kita. |
2. | Kita ditegur melalui firman-Nya, bila kita belum sadar juga maka Tuhan buat ‘polisi tidur’ dalam hidup kita agar kita benar-benar sadar |
Tuhan tidak akan pernah menyerah atau berhenti mendidik kita sampai misi Tuhan selesai dalam hidup kita.
PENJELASAN
Mendengar kata hajar sebagian kita biasanya memiliki konotasi yang negative. Kenapa? karena membandingkannya dengan sikap manusia. Kalau manusia sampai menghajar itu biasanya :
1. | Sudah habis kesabarannya |
2. | Dengan amarah yang meledak-ledak bahkan sudah disertai dengan kebencian. |
3. | Mengharapkan hal-hal yang negative. |
Namun berbeda dengan Tuhan yang menghajar umat-Nya, yaitu karena :
1. | Allah yang menghajar kita bukan Allah yang mengharapkan kehancuran tetapi Allah yang mengharapkan kita maju (Ibr 12:5-6). |
2. | Allah menghajar dengan kasih dan Allah menghajar dengan target/tujuan (Maz.94:12) |
Karena Allah menerima kita apa adanya tetapi Allah tidak membiarkan kita apa adanya, Allah mau keluarkan yang terbaik dalam hidup kita. Pertanyaannya ? Apa target/tujuan Tuhan dalam menghajar kita ?
1. | Perubahan (Yes.51:1-3) |
2. | Pendidikan (1 Kor.11:32) |
3. | Pemurnian (Dan.11:35) |
4. | Pemulihan (Kis 3:19; Maz.126:1-6) |
Kesimpulan
Allah kita bukan hanya Allah yang mempunyai misi tetapi Allah kita Allah yang juga sabar. Sabar dalam menghadapi kita umatnya yang kerap kali tidak menuruti perintah-Nya. Allah akan menegur dan menghajar umat-Nya sampai kita selesai dalam misinya Tuhan. Haleluya, amin.
Sumber : www.glministry.com
Friday, July 11, 2008
STRESS...??? Buka Telinga Anda
Untuk menemukan damai sejahtera dalam hidup kita, kita perlu menaati arahan yang Tuhan berikan setiap hari. Sebuah "arahan" adalah ketika kita mengetahui dari dalam apa yang harus dilakukan. Raja-raja 1:11,12 menunjukkan "arahan" Tuhan sebagai angin sepoi-sepoi basa, suara yang lembut. ArahanNya bukanlah seperti hantaman palu di kepala! Dalam ayat itu, Tuhan tidak menggunakan angin yang kuat dan kencang, gempa bumi, atau api untuk mengarahkan Elia. SuaraNya datang kepada Elia sebagai suara yang lembut dan tenang. Sebuah "arahan" juga tidak selalu berupa suara. Tuhan bahkan lebih sering memberi arahan dengan berbicara kepada hati Anda daripada kepada telinga Anda.
Karena arahanNya begitu lembut, beberapa mungkin bertanya-tanya apakah arahan itu dari Tuhan atau tidak. Jika Anda tidak merasa yakin tentang suatu arahan, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengabaikannya begitu saja. Sekali waktu setelah saya berbelanja di mall selama 3 jam, saya merasa Tuhan berkata, "Kamu perlu pulang ke rumah sekarang." Waktu itu saya baru selesai membeli setengah dari daftar belanjaan saya, jadi saya mengabaikan arahan itu dan meneruskan berbelanja.
Barang-barang yang belum saya beli bukanlah kebutuhan yang mendesak. Tapi, seperti kebanyakan orang yang berorientasi pada tujuan, saya tidak akan meninggalkan mall itu sampai saya selesai membeli semua barang di daftar belanja saya. Saya datang untuk membeli 8 barang, dan saya akan pergi membawa 8 barang itu! Saya tidak akan pergi sampai semua barang ditandai dalam daftar saya. Dan saya tidak akan mendengarkan suara lain yang mengatakan sebaliknya.
Saya ingat saya sudah sampai pada titik dimana saya sudah sangat lelah dan kesal sampai saya tidak mampu berpikir jernih. Yang ingin saya lakukan hanyalah menyelesaikan semuanya dan keluar dari sana. Saya begitu stress sampai saya harus benar-benar menahan diri untuk tetap bersikap sopan pada pembeli lain dan penjaga toko di sana.
Melihat ke belakang, saya tidak ingat berapa kali saya melakukannya, saya menjadi stress karena saya mendorong lebih jauh daripada arahan Tuhan. Saya selalu baru menyadari bahwa saya telah melakukan terlalu jauh saat saya bahkan tidak mampu menunjukkan etika yang paling dasar seperti kesopanan, kebaikan, dan pengendalian diri. Jika saya menaati arahan Tuhan saat saya mendengar arahan Tuhan, suara lembut yang menyuruh saya untuk pulang ke rumah, saya akan dengan mudah lepas dari stress karena situasi itu. Tapi saya malah memaksakan kehendak saya sendiri untuk mencapai tujuan saya, dan saya berakhir membawa stress masuk ke dalam diri saya dan semua orang di sekeliling saya.
Jika kita mendengarkan dan melakukan apa yang Dia katakan, kita akan menemukan bahwa hal-hal akan berjalan dengan baik untuk kita. Tidak peduli apapun situasinya, kita perlu mendengarkan Tuhan dan mematuhi suaraNya. Amsal 3:6 menyatakan, "Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Anda mungkin tidak mengerti alasan mengapa Tuhan meminta Anda melakukan hal-hal tertentu, tapi jika Anda mendengarkan suaraNya dan menaati arahanNya, Anda bisa mengalami kedamaian dan ketenangan seiring dengan menurunnya tingkat stress Anda. Jadi dengarkan... dan enyahkan stress!
Sumber : Jawaban.com
Thursday, July 10, 2008
Tanda-tanda Salah Pilih Pasangan
Sumber : Jawaban.com
Who Is Jesus..???
Anak Muda
