Monday, July 28, 2008

Liputan Kebaktian PNB Daerah VII

Syalom Guys...
Tanggal 27 Juli 2008 kemarin, tepat dengan hari terjadinya kerusuhan PDI (yang lebih dikenal dengan peristiwa KUDATULI), PNB Daerah VII mengadakan kebaktian gabungan PNB dan Remaja. Acara tersebut merupakan kegiatan rutin PNB Daerah VII setiap 3 bulan sekali dengan tempat bergantian di wilayah Daerah VII Pulau Jawa.
Untuk bulan Juli ini, PNB HKI Depok diberi kesempatan untuk melayani seluruh PNB Daerah. Kebaktian dimulai pukul 14 lewat, agak sedikit terlambat mengingat jemaat yang hadir pun agak terlambat. Hal ini terjadi karena lokasi HKI Depok memang agak sulit dicapai, khususnya dari daerah-daerah yang jauh dan belum pernah berkunjung sebelumnya.
Kebaktian diawali dengan praise n worship yang cukup mencairkan suasana dan menciptakan keakraban, dengan lagu "Tuhan Memanggil Namamu". Kebaktian berjalan sangat baik dengan band yang menggema dan kompak mengiringi setiap lagu, terlebih saat lagu ARBAB dinyanyikan dengan seruling.
Dalam kebaktian tersebut juga ada penampilan dari PNB HKI Taman Mini yang menyanyikan lagu "ONE MOMENT IN TIME" dengan baik.
Khotbah dibawakan oleh Ibu Pdt. Sri Supena, M.Th. Beliau adalah pendeta yang dulunya berasal dari Muslim dan akhirnya dipanggil Tuhan untuk menjadi pelayan Tuhan. Beliau membawakan khotbah dengan atraktif, bahkan sempat menyanyikan song theme yaitu TERLENA.
Panitia sangat kompak, dipimpin oleh Bang Tamba Gultom, dengan seragam hitam dan atribut lainnya, PNB Depok terlihat lebih garang dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Salut untuk HKI Depok. God BLess u all..

Tuesday, July 22, 2008

Matikan Sistem Otomatisnya

Otak manusia adalah salah satu hal yang aneh dan menakjubkan. Pernahkah otak Anda berpindah ke sistem otomatis (autopilot)? Saya pernah.
Seringkali saya mengemudikan mobil saya pulang ke rumah dari kantor dan tidak ingat perjalanan yang saya lalui. Saya sampai dengan selamat, tapi saya tidak ingat sebagian besar dari jalan-jalan dan belokan-belokan yang saya lewati untuk sampai ke rumah. Rutinitas pagi hari saya juga sama. Saya belum sepenuhnya "sadar" sampai kira-kira 15 menit setelah saya mandi. Sampai detik itu, otak saya secara otomatis menginstruksikan tubuh saya untuk bergerak mengikuti rutinitas pagi saya tanpa kesadaran seutuhnya dari saya. Jika pasta gigi atau shampoo saya tidak terletak di tempat biasanya, hati-hati! Saya pernah bermaksud mengambil shampoo tapi yang saya ambil malah krim untuk bercukur dan mengoleskannya pada rambut saya lebih dari sekali.
Fenomena ini tidak pernah mengganggu saya sebelumnya, sampai suatu hari setelah kebaktian Minggu berakhir saya tiba-tiba tersadar bahwa saya juga menjalani sistem otomatis dalam kehidupan rohani saya.
Selama kebaktian itu pembicaranya menunjukkan sebuah film pendek. Itu adalah sebuah kisah dari keluarga miskin di Kamboja. Hanya itu yang bisa syaa katakan pada Anda tentang videonya, karena hanya itu yang saya ingat. Saya ingat saat lampu gereja mulai meredup dan filmnya mulai diputar. Saya kira pikiran saya waktu itu sudah mengembara kemana-mana, karena saya tidak dapat mengingat apapun sampai lampu mulai menyala seperti semula dan videonya berakhir. Saya tiba-tiba tersadar saat saya sedang bertepuk tangan bersama-sama dengan penonton yang lain.
Bagaimana itu bisa terjadi? Saya bahkan tidak ingat bagaimana akhir dari film itu, dan saya juga tidak tahu bagaimana prosesnya otak saya memerintahkan tangan saya untuk memberikan respon dengan ikut bertepuk tangan. Saya sadar bahwa saya (lagi-lagi) telah menjalani sistem otomatis, hanya "mengalir" mengikuti yang lain. Bagi orang lain, mungkin kelihatannya saya benar-benar telah menonton video itu dan menikmatinya bersama-sama dengan mereka, tapi sebenarnya saya telah melewatkan seluruh video itu.
Insiden itu membuat saya berpikir seberapa sering saya menjalani hubungan saya dengan Tuhan berdasarkan sistem otomatis ini...Membaca alkitab? (tanda centang)Berdoa? (tanda centang)Pergi ke gereja minggu ini? (tanda centang)Memberi persepuluhan? (tanda centang) Selama saya berjalan dalam kehidupan saya sebagai orang percaya, apakah saya benar-benar mengalami kehidupan itu ataukah saya hanya sekedar melewatkannya begitu saja? Apakah saya benar-benar mendengarkan apa yang Dia katakan pada saya setiap hari? Ataukah saya hanya sekedar menampakkan diri dan segera berlalu sehingga saya bisa memberi tanda centang pada daftar hal-hal yang harus saya lakukan setiap harinya?
Menjalani hidup dengan sistem otomatis bisa berbahaya. Dalam rutinitas pagi hari mungkin itu hanya menyebabkan iritasi ringan. Dalam mengemudikan kendaraan itu jelas tidak direkomendasikan. Tapi dalam kehidupan rohani itu bisa menyebabkan masalah-masalah yang jauh lebih besar. Jika saya tidak benar-benar sadar untuk mendengar apa yang Tuhan ingin katakan pada saya, bagaimana saya bisa tahu apakah saya sedang melakukan kehendakNya atau tidak? Saya juga tidak bisa menjadi makin dekat denganNya, atau menjadi lebih seperti Dia, jika saya hanya sekedar "mengalir" dengan sistem otomatis.
Dalam pembahasan Alkitab di gereja saya baru-baru ini, kami mendiskusikan bagaimana Tuhan sering menggunakan badai dalam kehidupan kita untuk membangunkan kita dan mendapatkan perhatian kita. Karena seringkali kita tidak sepenuhnya sadar sampai sesuatu mengganggu dunia kita yang tenang dan membawa kita pada keterbatasan diri kita dan juga mengganggu rutinitas kita yang nyaman, sehingga kita dapat sepenuhnya sadar dalam hubungan kita denganNya. Selama video itu diputar (yang akhirnya benar-benar saya tonton secara sadar), Henry Blackaby mengatakan bahwa Tuhan sering menggunakan badai kehidupan untuk berbicara pada kita karena kita belum dapat mengerti atau mendengar pesanNya dengan cara-cara yang lain.
Itulah sebabnya mengapa menjalani kehidupan rohani kita dengan sistem otomatis itu sangat berbahaya. Bukan hanya kita kehilangan keintiman yang dalam dengan Tuhan, tapi jika kita tidak mendengar atau mengerti pesanNya, Tuhan akan menemukan cara lain (dan mungkin cara itu tidak menyenangkan) untuk mendapat perhatian kita.
Video yang saya lewatkan di kebaktian itu adalah panggilan yang membangunkan saya. Mulai saat itu saya ingin benar-benar sadar dalam setiap aspek kehidupan saya, terutama kerohanian saya. Saya tidak mau menunggu Tuhan mengambil hal-hal yang lebih drastis untuk mendapatkan perhatian saya. Bagaimana dengan Anda? Apakah kehidupan kerohanian Anda menjadi hanya sekedar rutinitas daripada sebuah hubungan yang bertumbuh dengan Tuhan? Jika iya, matikan sistem otomatis Anda dan temuilah Tuhan dengan cara yang segar!
Sumber: www.jawaban.com

Monday, July 21, 2008

DICARI : Pasangan (Tak) Sempurna

Mencari pendamping seseorang yang bisa menjadi pasangan sempurna? Wah, bisa-bisa Anda kehabisan napas sebelum sukses menemukannya! Kata orang, mencintai ketidaksempurnaan adalah bukti bahwa Anda memiliki cinta yang sempurna.
Fokus Pada Kelebihan Kekasih Anda mungkin tidak good looking atau kaya raya. Tapi, pasti ada sesuatu dalam dirinya yang mampu meluluhkan hati Anda. Mungkin, kedewasaannya yang mengimbangi sisi kekanakan Anda. Sikap spontannya yang selalu membuat Anda bersemangat, atau kepandaiannya. Berfokus pada poin plus yang dimiliki pasangan akan membuat Anda bersyukur berada di sampingnya dan memupuk rasa cinta Anda.
Jangan Ubah Dirinya
Menuntut pasangan menjelma menjadi seorang kekasih yang sempurna adalah tindakan yang tidak fair. Meski begitu, bila ada suatu hal yang membuat Anda merasa kurang sreg, sah-sah saja kok memberikan masukan. Supaya ia menerimanya, jelaskan keuntungan yang bisa ia peroleh bila mengikuti saran Anda. Tapi, jangan terlalu berharap, ya! Bagaimana pun, Anda tidak bisa mengubah seseorang jika ia tidak menginginkannya.
Kurang Itu Manusiawi
Apa yang membuat tabloid gosip laris manis? Bukan karena prestasi yang dicetak selebriti, melainkan kegagalan dan skandal mereka. Meski kedengarannya jahat, kabar buruk tersebut ampuh menghibur pembaca, karena membuktikan selebriti juga manusia yang punya kekurangan. Coba bayangkan bila Si Dia tidak punya nilai minus satu pun. Malah mencurigakan, kan?
Jangan Membandingkan
Seringkali, yang membuat Anda tidak puas atas pasangan adalah kualitas kekasih orang lain. Apa yang terlihat indah di luar tak selalu sama manisnya di dalam. Siapa tahu, selama berpacaran dengan si ganteng, kekasihnya sebenarnya merana pacarnya tak tahu manner. Atau, dia ganteng tapi berotak seadanya.
Introspeksi Diri
Ungkapan nobody's perfect berlaku pada semua orang tanpa kecuali. Jika sedang dibuat jengkel oleh ulah pasangan, coba berkaca pada diri sendiri. Pasti Anda juga punya kekurangan atau hal-hal tertentu yang terkadang bikin kekasih ilfil. Bukankah Anda juga berharap kekasih mau menerima kekurangan yang ada dalam diri Anda?
Kompromi
Jika Anda dan dia sudah saling mengenal, kini saatnya menilai kualitas hubungan. Ukur pula kadar toleransi yang Anda berdua miliki. Sebab, pada akhirnya yang menentukan kelanggengan suatu hubungan adalah komitmen serta upaya untuk saling kompromi terhadap kekhasan yang dimiliki kedua belah pihak.
Mendasarkan hubungan Anda atas kebenaran-kebenaran Firman Tuhan adalah hal yang utama, tak ada dasar lain yang dapat mengokohkan hubungan Anda berdua selain kasih Tuhan sendiri. Setiap kita memang tidak ada yang sempurna, namun Tuhan menciptakan setiap pasangan untuk saling melengkapi. Amsal 10:12b berkata, "... tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." Milikilah kasih Kristus, karena cinta sejati yang berasal dari kasih Kristus-lah yang dapat memampukan Anda menerima kekurangan pasangan Anda dan tetap mengasihinya tanpa syarat.
Sumber : www.jawaban.com

Friday, July 18, 2008

Bukan Saat yang “Teduh”

"Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita..." (Mazmur 40:4) "Bisakah kamu diam dan tinggalkan aku sendiri!" perintah saya pada seekor burung yang berkicau. "Kamu mengacaukan saat teduh saya dengan Tuhan!" Beberapa saat setelah saya duduk di halaman belakang saya untuk ber-saat teduh, burung kutilang kecil yang bergerak cepat dari sebuah pot bunga, yang tampaknya sudah menjadi sarangnya. Dia bertengger di pohon depan saya dan terus berkicau ke arah saya. Setelah beberapa menit suaranya terus mengganggu saya, saya memutuskan untuk memberitahu kepada burung ini tentang apa yang saya pikirkan. "Dengarkan teman," saya berkata, "Siapa yang menanam bunga-bunga di pot itu? Aku! Siapa yang menggantung mereka dan menyuburkan mereka? Aku! Dan siapa yang menyirami mereka setiap hari? Aku! Jangan mengeluh padaku karena aku memilih untuk duduk di sini dan menikmati apa yang sudah kutanam. Mereka milikku sejak dari awalnya, dan aku hanya membiarkan kamu hidup di sana. Kamu seharusnya bersyukur, bukannya menggangguku dengan suara ributmu!" Tapi burung kutilang itu terus saja berkicau mengabaikan saya, dan setelah beberapa detik saya menyadari keluhan-keluhan marahnya terdengar tidak asing. Keluhan-keluhannya itu seperti keluhan-keluhan saya! Saya sering mengeluh saat keadaan tidak sesuai dengan yang saya inginkan, saat orang lain mengacaukan rencana saya, saat seseorang menginvasi ke dalam area saya. Saya, saya dan saya. Lalu Tuhan berbicara dalam hati saya... Siapa yang menciptakan bumi ini pada awalnya? Siapa yang menanam dan menyiram semuanya sebelum kamu? Seluruh bumi ini dan segala isinya adalah milikKu. Aku hanya membiarkan kamu hidup di sini, dan lagipula, kadang-kadang kamu membuat kekacauan. Berhenti mengeluh dan mulailah menyanyikan lagu yang telah Aku letakkan di hatimu... Pagi itu memang bukan saat yang "teduh", tapi pesan Tuhan dapat saya dengar dengan keras dan jelas... Sumber : www.jawaban.com

Thursday, July 17, 2008

Mungkin ini merupakan kencan Anda yang ketiga, dan Anda mulai curiga pada Si Dia. Anda ragu-ragu apakah dia memang bisa diandalkan, dipercaya dan layak mendapat cinta Anda? Coba deh, perhatikan bila dia datang terlambat satu jam lalu memberi alasan yang klasik yaitu terjebak kemacetan lalu lintas. Kemudian, bila Anda menanyakan hubungannya sebelum dengan Anda, dengan gugup dia akan melihat ke jam tangannnya dan mengganti topik pembicaraan. Apa yang harus dilakukan ketika mulai mencurigai kejujuran Si Dia? * Lupakan tayangan televisi Televisi tidak pernah berhenti menayangkan cerita mengenai kejahatan. Bahkan seorang psikolog terlatih pun sulit "membaca" apakah seseorang berbohong atau tidak. Daripada pusing-pusing mempelajari raut muka seseorang, lebih baik pelajari karakternya yang dapat terungkap melalui interaksi pembicaraan antara Anda dan dia. * Ajukan pertanyaan Tanyakan padanya tentang kisah cintanya di masa lalu, dengarkan dengan cermat apa yang dikatakannya. Bila dia lebih banyak menyalahkan mantannya, berarti dia termasuk tipe orang yang tidak mau bertanggungjawab. Orang semacam ini cenderung untuk berbohong. Hal ini tidak hanya berlaku untuk urusan mantan kekasih. Bila dia mengatakan berhenti bekerja karena atasannya brengsek, Anda juga harus berhati-hati. * Jangan terkecoh Bila Anda bersedia untuk menerima kebohongan kekasih, bersiaplah mendengar ribuan kali permohonan maaf darinya. Sering orang yang termasuk tipe ini akan berusaha tampil seolah-olah jujur dan bersikap penuh empati. Bila ketahuan berbohong, mereka akan membela diri dengan mengatakan, mereka tidak berani berterus terang kepada Anda dan akan berusaha merayu agar Anda tidak marah sambil mengatakan, Andalah satu-satunya perempuan yang dapat mengerti dirinya dan dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. * Jangan terhanyut Seorang sosipat adalah seseorang yang mengalami gangguan kepribadian dengan memperlihatkan perilaku ekstra antisosial. Dia tidak hanya senang melanggar peraturan, tetapi juga selalu minta pertolongan Anda. Oleh karena itu, bila teman kencan mengajak masuk bioskop secara diam-diam tanpa membayar, jangan terkejut bila dia juga suka berbohong. * Tahu kapan harus memutuskan Kebohongan satu pasti diikuti dengan kebohongan-kebohongan yang lain. Bila baru satu kali teman kencan mengkhianati Anda, mungkin kita dapat menilainya sebagai suatu kekhilafan atau salah pengertian. Tapi bila melakukannya berkali-kali, berarti Anda berkencan dengan seorang pembohong. * Jangan salahkan diri sendiri Coba perhatikan baik-baik: banyak wanita cenderung menyalahkan dirinya sendiri sesudah terlibat dengan seorang pembohong karena menurut mereka, seharusnya dapat mengetahuinya dari awal. Berbohong sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu, Anda tidak boleh terlalu keras terhadap diri sendiri. Selamatkan diri dari seorang pembohong dan kembalilah ke kehidupan Anda tanpa harus menyalahkan diri sendiri. Yang pasti tetap bawa hubungan ini di dalam doa. Berbohong memang bukanlah suatu hal yang dapat ditoleransi namun bukan berarti Anda kemudian dapat memutuskan untuk membencinya karena sakit hati telah dibohongi. Teruslah berdoa agar Tuhan terus berkarya dalam hidupnya dan ia dapat mengenal pribadi Yesus yang dapat mengubah kehidupan dia seutuhnya. Sumber : www.jawabn.com

Agar Tak Sakit Hati

Di dalam suatu hubungan, rasa sakit hati memang tak dapat dihindari. Dan rasa sakit hati ini terjadi pada bentuk komunikasi yang tak sempurna. Sakit hati yang menumpuk suatu saat akan meledak menjadi kemarahan. Memiliki perasaan marah menunjukkan bahwa perasaan Anda telah disakiti dan harus segera dicari penyelesaiannya. Berikut ini beberapa saran untuk mengekspresikan kemarahan Anda secara pantas kepada pasangan: Mengamati Teliti, apakah kemarahan, rasa tersinggung atau sakit hati Anda saat ini bertambah besar. Berapa lama Anda menyimpan perasaan yang mengganggu ini? Jika Anda marah kepada pasangan karena ia keluar malam bersama teman-temannya, mungkin masalah sebenarnya bukanlah itu, melainkan bagaimana Si Dia memberikan perhatiannya kepada Anda. Berani Belajarlah untuk dapat bersikap berani. Jika Anda merasa sangat mudah terintimidasi, tuliskan perasaan Anda dan tunjukkan kepada pasangan. Jangan Menyalahkan Jangan membuat pernyataan yang menyalahkan! Sebagian besar orang selalu memulai dengan pertanyaan yang paling merusak seperti, "Siapa yang benar dan siapa yang salah?" Kenyataannya, sebagian besar ketidaksepahaman didasari oleh interpretasi yang datang dari pengalaman pribadi, bukan karena kebenaran yang memang sudah terbukti. Mendengarkan Satu-satunya cara terbaik untuk mengatasi konflik adalah dengan menjadi pendengar yang baik untuk pihak lain. Sebagian besar orang hanya ingin didengar saja, dan hal ini merupakan bentuk dasar dari perasaan ingin diakui. Seringkali, solusi terjadi justru dari apa yang dibicarakan. Mengungkapkan Biarkan Si Dia mengutarakan perasaan sakit hati atau kesedihannya. Hal ini sangat baik karena bila tidak diungkapkan, perasaan marah dan sedihnya akan menumpuk dan membentuk dinding antara dirinya dengan Anda. Mengakui Bertanggungjawablah atas segala masalah yang Anda ciptakan, mau mengakuinya. Tanyakan pada diri Anda sendiri, "Bagaimana tindakan dan perkataan saya bisa mendukung terciptanya situasi seperti ini?" Tanggung Jawab Inilah langkah terakhir yang paling sulit dilakukan. Cari tahu, apa yang membuat situasi menjadi lebih baik di masa depan, dan apa yang dapat membuat situasi yang merusak tidak muncul lagi. Katakan pada pasangan apa yang Anda perlukan darinya agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Anda juga perlu bertanggung jawab atas apa yang perlu diperbaiki saat ini. Apakah hanya mendengar atau meminta maaf? Semua orang seringkali melupakan kedua hal itu. Sumber: www.jawaban.com

Wednesday, July 16, 2008

BPH PNB HKI Daerah VII Pulau Jawa Periode 2005-2010

Atas kasih Tuhan akhirnya pada bulan Desember 2005 telah terpilih para Pengurus PNB HKI Daerah VII Pulau Jawa untuk Periode 2005-2010. BPH ini kemudian dilantik pada tanggal 19 Februari 2006 di HKI Bandung Dame oleh Praeses Pdt. M.P. Hutabarat. BPH PNB HKI Daerah VII Pulau Jawa (setelah ada perubahan) Pembina : Pdt. Janto Sihombing, S.Th. Ketua Umum : Henry Hariandja, ST. Ketua I (Bid. Pembinaan) : Josua Sihombing Ketua II (Bid. Organisasi) : Leonard Mangunsong, S.Pd. Ketua III (Bid. Aksi Pelayanan : Bonar Marbun Ketua IV (Bid. Keuangan) : Luli Hariandja Sekretaris Umum : Dedi Heri Natal Gultom, S.Pd. Bendahara Umum : Monica Nainggolan Sekbid I : dr. Nove Nainggolan Sekbid II : Novaliyus Pasaribu Sekbid III : Yohanes Tobing Sekbid IV : --- Anggota Bid I : Ola Sagala Anggota Bid II : Tumpal Panjaitan Anggota Bid III : --- Anggota Bid IV : --- Pelayanan Adalah Suatu Kehormatan Bukan Beban.

Belajar Dari Po (Kungfu Panda)

Po , si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yangdinanti- nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung. Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal: 1. The secret to be special is you have to believe you're special. Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa. Seperti kata Master Oogway, You just need to believe 2. Teruslah kejar impianmu. Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu. 3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri. Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya. Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka. 4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri. Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain. Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan. 5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah. Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya. Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/ murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan. Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru. 6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu. Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang. 7. Keluarga sangatlah penting. Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita? Sumber : Albert Riyandi (AnakBinus & Yukriset Mailing List)

Tuesday, July 15, 2008

Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!" Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin belum." "Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" Sahut seluruh kelas. Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?" Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila Anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka Anda tidak akan bisa memasukkan semuanya." Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Anak-anak Anda, pasangan Anda, pendidikan Anda. Hal-hal yang penting dalam hidup Anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang Anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan Anda, teman Anda, atau semua yang berharga. Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri Anda sendiri: Apakah "batu besar" dalam hidup saya? Lalu kerjakan itu pertama kali. Sumber : www.jawaban.com

Tersenyum adalah Hal yang Serius!

Ada banyak orang di seluruh dunia yang berurusan dengan stress dan depresi, atau paling tidak sedang berusaha menghadapinya. Ada banyak penyebab depresi dan ada berbagai solusi yang ditawarkan. Beberapa memang efektif, tapi kebanyakan tidak. Beberapa menolong secara sementara, tapi semua itu tidak akan pernah bisa secara permanen mengenyahkan siksaan depresi. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap depresi atau efeknya yang melumpuhkan. Orang-orang dari berbagai profesi, dokter, pengacara, guru, ibu rumah tangga, janda, duda, anak muda, orang tua, lajang, semuanya pernah merasakan depresi. Saya percaya alasan mengapa banyak orang menderita depresi adalah karena mereka belu belajar untuk berurusan dengan kekecewaan, yang dengan mudah bisa memimpin kita menuju depresi, patah semangat, dan bahkan kehilangan harapan jika kita mengijinkannya tinggal terlalu lama. Orang yang depresi mungkin merasa sedih dan bahkan tidak mau berbicara kepada siapapun atau pergi kemanapun, memilih untuk tinggal sendiri dengan pemikiran-pemikiran negatif dan sikap masam. Orang yang putus asa atau patah semangat, mempunyai gejala-gejala yang sama dengan orang yang depresi, tapi gejala-gejalanya lebih dalam, dengan pikiran yang murung dan hilangnya semangat. Mereka kehilangan semua keberanian, dan perasaan itu dengan cepat memimpin pada kehilangan harapan. Kehilangan harapan berbeda dari depresi atau putus asa. Orang-orang yang kehilangan harapan telah menyerah, mereka tidak mau melakukan apapun untuk menolong diri mereka sendiri. Merela tidak peduli pada apapun lagi, dan cenderung mudah mengembangkan kegusaran atau kemarahan, yang bahkan bisa menghasilkan tindakan kekerasan. Dengan mengenali akibat-akibat yang menghancurkan dari proses itu, kita perlu mengerti pentingnya berurusan (dan sukses!) dengan kekecewaan dan depresi di tahap-tahap awal. Kabar baiknya adalah Tuhan bisa menolong kita dalam menghadapinya dan kemudian mengatasinya jika kita meminta pertolonganNya. Sekali waktu, saat saya sedang menyiapkan kotbah tentang depresi, saya bisa melihat dengan jelas bahwa Tuhan telah memberikan pada kita sukacitaNya untuk melawan depresi. Sebagai seorang anak, saya yakin sukacita saya telah dirampok. Karena selama saya bisa mengingatnya, saya hidup seolah-olah saya sudah dewasa, karena semua hal dalam hidup saya begitu serius. Saya mengalami bayak kondisi yang buruk, dikelilingi oleh situasi-situasi yang negatif. Saya pikir jika saya tetap bersikap serius, maka saya akan dapat bertahan hidup. Tapi dengan sikap seperti ini, saya tidak mengembangkan tipe kepribadian yang periang atau ceria. Saya mengembangkan sikap yang serius, dan karena itu, orang-orang terkadang salah paham terhadap saya. Sekali waktu saya mengatakan pada asisten saya bahwa saya perlu berbicara dengan dia sebelum dia pulang kerja. Rencana saya, saya ingin meminta bantuannya menyiapkan pertemuan kantor berikutnya. Tapi karena pendekatan serius saya kepadanya, dia berpikir saya akan menegur dia karena kesalahan yang dia buat. Dia berpikir dia sedang berada dalam masalah besar! Insiden itu membantu saya untuk menyadari bahwa saya mempunyai masalah. Saya tahu sikap saya yang serius telah mengasingkan saya dari orang-orang ketimbang membuat saya terlihat lebih mudah didekati oleh mereka. Jadi saya mulai bertanya pada Tuhan bagaimana Dia ingin saya berurusan dengan masalah keseriusan ini. Saya merasa jawaban dariNya hanyalah dengan mengijinkan sukacita yang telah Dia letakkan di dalam hati saya lebih lagi terlihat di wajah saya. Tuhan ingin saya lebih sering tersenyum! Semua orang tahu bagaimana untuk tersenyum. Itu adalah salah satu hadiah terindah yang Tuhan berikan pada kita. Sebuah senyuman membuat orang merasa baik, dan orang akan terlihat cantik saat mereka tersenyum. Saat sukacita dalam hidup Anda terlihat jelas, itu bisa menular ke orang lain. Tapi saat Anda menahan sukacita Tuhan terkunci di dalam dan tidak mengijinkannya memancar keluar, Anda mengambil kesenangan dan pengalaman yang menyegarkan dari orang-orang di sekitar Anda. Kebanyakan orang benar-benar tidak mengerti bagaimana mengekspresikan sukacita dapat mengubah keadaan mereka, dan bahkan mungkin kehidupan orang lain. Menjalani hidup Anda dengan sukacita dari Tuhan akan menyingkirkan keadaan-keadaan yang negatif. Saya tidak pernah menyangka bahwa tersenyum adalah sesuatu yang begitu serius, tapi Tuhan telah menghabiskan waktu selama beberapa bulan untuk membuat saya mengerti akan hal ini. Mengekspresikan sukacita lewat senyuman membawa hal-hal yang baik ke dalam hidup Anda dan membagi sukacita Tuhan dengan orang lain. Sumber : www.jawaban.com

Monday, July 14, 2008

TTM / HTS. How???

TTM seolah-olah menemukan definisinya. Konsep pertemanan dengan dibumbui sedikit getar-getar asmara tapi bukan pacaran, itulah TTM. Menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, dari Klinik Empati dan RS Cengkareng, batasan antara TTM dan pacaran sebenarnya ada pada kata komitmen. "Dalam TTM, si pasangan tidak memiliki komitmen untuk menjalin hubungan sebagai pacar. Padahal hubungan ini melibatkan passion yang sebenarnya ada dalam cinta." Lebih lanjut, Verauli mengutip konsep Steinberg, psikolog dari Universitas Yale, soal cinta. Steinberg mengurai cinta dalam tiga komponen, yaitu intimacy (kedekatan), passion (gairah) dan commitment (komitmen).
Dalam intimacy, pasangan saling terbuka untuk bisa saling mengenal. Dari sana kemudian tercipta rasa aman dan nyaman terhadap diri masing-masing. Dalam passion, ada gairah dan ketertarikan yang biasanya menjurus pada seksualitas. Sementara dalam komitmen, ada keinginan saling memiliki dan ingin tahu ke mana arah hubungan selanjutnya. Kalau ketiganya ada, lengkaplah true love-nya. Kalau hanya ada intimacy, itu disebut teman biasa. Tapi kalau ada intimacy dan passion, itulah yang namanya TTM tadi.
Mengisi Kekosongan Setiap manusia memiliki kebutuhan biologis, kebutuhan akan rasa aman dan terlindungi, menjadi bagian dari orang lain, dan dukungan untuk bisa meningkatkkan rasa peraya diri. Di zaman sekarang, ketika kita banyak disibukkan dengan pekerjaan, kadang kita tak sempat lagi bersosialisasi. Muncullah kekosongan emosional dalam diri kita. Otomatis, kebutuhan-kebutuhan tadi pun tak bisa dipenuhi.
Ketika kemudian kita bertemu seseorang yang kita pikir bisa mengisi kekosongan tadi, mulailah kita dekat dan akhirnya jalan bareng. Tapi yang namanya cinta, selain memerlukan tiga komponen tadi (intimacy, passion dan commitment), juga butuh faktor-faktor seperti right person, right time dan right place. Ketika salah satu dari ketiga faktor itu tidak terpenuhi, makanya jadilah TTM.
Berakhir Kapan pun Baik pertemanan atau pacaran sebenarnya memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama bisa mengurangi perasaan kesendirian, meningkatkan rasa aman dan rasa bahagia. TTM yang posisinya berada di tengah, sudah pasti mencakup kesamaan tersebut. Di sinilah enaknya TTM. Tapi, dalam TTM tidak ada komitmen berpacaran. Itu artinya, tidak ada tanggung jawab atau kewajiban untuk saling menjaga perasaan atau hubungan. Itu sebabnya, kita tak bisa berharap Si TTM menelepon tiap hari seperti yang kita inginkan. Kita tak bisa mengharap Si TTM tidak berselingkuh, karena kita tidak memiliki komitmen.
Karena tidak ada komitmen, hubungan TTM juga bisa berakhir kapan saja. Di saat kita sedang merasa dekat-dekatnya dengan Si TTM, tiba-tiba hubungan harus berakhir. Pasti sakit dong rasanya, karena harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan. Itulah risiko hidup di zaman serba instan yang segalanya bisa didapat dengan mudah. Ambang kesabaran manusia menjadi rendah. Karena pacaran sulit, terutama dalam menjaga hubungan dan komitmen, orang yang terbiasa instan akan memilih TTM. Seandainya ada masalah, mereka tinggal pergi dan mencari TTM baru. Orang seperti ini pastinya akan sulit mencari pasangan sejati. Secara emosional, ia juga dangkal karena tidak pernah menjalin hubungan yang dalam.
Perselingkuhan Terselubung Buat mereka yang sudah berpacaran tapi tetap ber-TTM, Verauli menyebut sebagai perselingkuhan terselubung. Unsur infidelity (ketidaksetiaan) berperan besar. Dengan mengatasnamakan pertemanan, unsur perselingkuhan terbalut. Perasaan bersalah pun jadi lebih kecil. Karena, ketika ditanya pacar, pasti jawabannya hanya teman. Kalau teman, tapi kok mesra?
Verauli menyarankan untuk berhati-hati dengan orang-orang seperti ini. Orang yang baru selingkuh satu kali, itu bisa dikatakan kepleset. Tapi orang yang selingkuh berkali-kali, itu namanya pola dan bisa menjadi habit atau kebiasaan. Sampai tua cenderung akan selingkuh. Sebagai anak muda, Amsal 4:23 dengan jelas mengatakan, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Dengan mengambil pola TTM, pernahkah terpikirkan oleh Anda berapa hati yang akan terluka karena komitmen yang tidak Anda miliki? Dan mungkin saja Anda sendiri pun akan terluka. Karena ketiadaan komitmen ini, tentu saja Anda tidak bisa berharap apa-apa dari hubungan ini.
Hal lain yang perlu semakin diwaspadai dengan pola TTM adalah berkembangnya pribadi-pribadi yang takut untuk berkomitmen tapi menginginkan hal yang lebih daripada teman, bahkan sampai masalah seks. Dapat dibayangkan berapa banyak kerusakan moral yang terjadi akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab ini.
Waktunya bagi generasi muda untuk bangkit dan menunjukkan terang Tuhan dan kasih sejati yang telah dianugerahkan bagi setiap kita. Kalau bukan dari kita, dari siapa lagi dunia ini akan mengenal kasih Tuhan? Jangan sampai karena sikap kita, apalagi mengikuti pola dunia dengan ber-TTM, membuat orang lain tersandung dan berpaling dari kasih Kristus. Jadilah teladan dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesetiaanmu (1 Timotius 4:12).
Sumber : www.jawaban.com

Sunday, July 13, 2008

RAMALAN

Jakarta - Tayangan iklan ramalan di industri pertelevisian akhir-akhir ini marak terjadi. Penonton diajak untuk "menyerahkan" masa depan dirinya kepada para peramal-peramal bajakan. Seperti dengan mengetik "Reg (spasi) weton" yang difasilitasi oleh Ki Joko Bodo. Ia telah menganggap dirinya seperti "Tuhan" yang dapat menuntun. Bahkan mengubah nasib manusia. Lihat saja pernyataannya dalam iklan di televisi. Tidak berbeda dengan Firaun di Mesir yang memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan dan mampu menentukan takdir hidup dan mati manusia. Dalam teologi agama mana pun di dunia hal seperti ini tidak diperbolehkan. Bahkan, dilarang dan akan dikenakan sanksi bagi pelaku dan yang mempercayainya. Karena orang yang mempercayai ramalan sama dengan merendahkan Tuhan. Hanya Tuhan yang maha kuasa yang berwenang menentukan takdir hambanya. Bukan manusia yang menentukan garis kehidupan. Manusia hanya berhak berusaha untuk mendapatkan setiap keinginannya. Presiden SBY seharusnya bisa menyikapi persoalan ini. Jika dibiarkan berlarut akan terjadi pembodohan besar-besaran kepada masyarakat akibat Industri pertelekomunikasian yang hanya ingin mendapat keuntungan ansich. Pola peramalan seperti "weton" ini akan membawa dampak negatif. Pertama, secara teologis peramalan adalah sesuatu yang dilarang ajaran agama. Kedua, secara psikologis tayangan iklan ramalan akan membuat masyarakat bermental pesimistis dan tidak membangun kemandirian. Ketiga, secara sosiologis tayangan tersebut membodohi masyarakat. Dengan mengemukakan tiga alasan di atas diharapkan para pihak yang bertanggungjawab dapat mempertimbangkan kepentingan industrinya demi kepentingan masyarakat pada umumnya. Karena tayangan peramalan, dalam bentuk apapun, akan menyesatkan iman. Bukankah manusia yang mengimani Tuhan lebih bermartabat? Sumber : www.detik.com

Makna Hajaran Tuhan

Yesaya 60:8-10

PENDAHULUAN

Allah kita adalah Allah yang mempunyai misi buat hidup kita. Allah kita adalah yang mau menerima kita apa adanya tetapi Allah kita bukan Allah yang mau kita apa adanya. Allah mau menerima sekalipun kita orang yang kasar, sekalipun pernah berzinah, banci, homo sex, lesbian, pengguna narkoba, tidak ada seorangpun yang ditolak Tuhan bila kita mau datang kepada Tuhan. Mengapa? Karena alkitab berkata “mari hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat kamu akan mendapatkan kelegaan” maksudnya adalah mari kita yang mempunyai masalah dalam hidup ini datang kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan kita kelegaan. Tuhan tidak kehilangan cara untuk membawa kita dekat pada-Nya. Cara didikan Tuhan dapat kita alami berupa :

1. Kita diberkati Tuhan, agar kita sadar bahwa kita hidup untuk Tuhan dan Tuhan satu-satunya penolong kita. Cth: Tuhan bukakan jalan untuk usaha kita agar kita dapat melunasi hutang-hutang kita.
2. Kita ditegur melalui firman-Nya, bila kita belum sadar juga maka Tuhan buat ‘polisi tidur’ dalam hidup kita agar kita benar-benar sadar

Tuhan tidak akan pernah menyerah atau berhenti mendidik kita sampai misi Tuhan selesai dalam hidup kita.

PENJELASAN

Mendengar kata hajar sebagian kita biasanya memiliki konotasi yang negative. Kenapa? karena membandingkannya dengan sikap manusia. Kalau manusia sampai menghajar itu biasanya :

1. Sudah habis kesabarannya
2. Dengan amarah yang meledak-ledak bahkan sudah disertai dengan kebencian.
3. Mengharapkan hal-hal yang negative.

Namun berbeda dengan Tuhan yang menghajar umat-Nya, yaitu karena :

1. Allah yang menghajar kita bukan Allah yang mengharapkan kehancuran tetapi Allah yang mengharapkan kita maju (Ibr 12:5-6).
2. Allah menghajar dengan kasih dan Allah menghajar dengan target/tujuan (Maz.94:12)

Karena Allah menerima kita apa adanya tetapi Allah tidak membiarkan kita apa adanya, Allah mau keluarkan yang terbaik dalam hidup kita. Pertanyaannya ? Apa target/tujuan Tuhan dalam menghajar kita ?

1. Perubahan (Yes.51:1-3)
2. Pendidikan (1 Kor.11:32)
3. Pemurnian (Dan.11:35)
4. Pemulihan (Kis 3:19; Maz.126:1-6)

Kesimpulan

Allah kita bukan hanya Allah yang mempunyai misi tetapi Allah kita Allah yang juga sabar. Sabar dalam menghadapi kita umatnya yang kerap kali tidak menuruti perintah-Nya. Allah akan menegur dan menghajar umat-Nya sampai kita selesai dalam misinya Tuhan. Haleluya, amin.

Sumber : www.glministry.com

Friday, July 11, 2008

STRESS...??? Buka Telinga Anda

Saya telah belajar sesuatu dalam usaha saya sendiri untuk mempunyai kehidupan yang bebas dari sress. Jika saya menginginkan kedamaian dibanding tekanan stress dalam hidup saya, saya harus memilih untuk mencari arahan dari Tuhan dalam setiap situasi. Tuhan kita adalah Tuhan atas damai sejahtera. Dia akan selalu memimpin kita kepada damai sejahtera dan sukacita, bukan kekuatiran dan frustasi. Karena itu, kita harus mendengarkan suaraNya. Dengan mengikuti suaraNya, kita bisa menemukan kedamaian dan mengatasi stress yang dihadapi banyak orang saat-saat ini.

Untuk menemukan damai sejahtera dalam hidup kita, kita perlu menaati arahan yang Tuhan berikan setiap hari. Sebuah "arahan" adalah ketika kita mengetahui dari dalam apa yang harus dilakukan. Raja-raja 1:11,12 menunjukkan "arahan" Tuhan sebagai angin sepoi-sepoi basa, suara yang lembut. ArahanNya bukanlah seperti hantaman palu di kepala! Dalam ayat itu, Tuhan tidak menggunakan angin yang kuat dan kencang, gempa bumi, atau api untuk mengarahkan Elia. SuaraNya datang kepada Elia sebagai suara yang lembut dan tenang. Sebuah "arahan" juga tidak selalu berupa suara. Tuhan bahkan lebih sering memberi arahan dengan berbicara kepada hati Anda daripada kepada telinga Anda.

Karena arahanNya begitu lembut, beberapa mungkin bertanya-tanya apakah arahan itu dari Tuhan atau tidak. Jika Anda tidak merasa yakin tentang suatu arahan, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengabaikannya begitu saja. Sekali waktu setelah saya berbelanja di mall selama 3 jam, saya merasa Tuhan berkata, "Kamu perlu pulang ke rumah sekarang." Waktu itu saya baru selesai membeli setengah dari daftar belanjaan saya, jadi saya mengabaikan arahan itu dan meneruskan berbelanja.

Barang-barang yang belum saya beli bukanlah kebutuhan yang mendesak. Tapi, seperti kebanyakan orang yang berorientasi pada tujuan, saya tidak akan meninggalkan mall itu sampai saya selesai membeli semua barang di daftar belanja saya. Saya datang untuk membeli 8 barang, dan saya akan pergi membawa 8 barang itu! Saya tidak akan pergi sampai semua barang ditandai dalam daftar saya. Dan saya tidak akan mendengarkan suara lain yang mengatakan sebaliknya.

Saya ingat saya sudah sampai pada titik dimana saya sudah sangat lelah dan kesal sampai saya tidak mampu berpikir jernih. Yang ingin saya lakukan hanyalah menyelesaikan semuanya dan keluar dari sana. Saya begitu stress sampai saya harus benar-benar menahan diri untuk tetap bersikap sopan pada pembeli lain dan penjaga toko di sana.

Melihat ke belakang, saya tidak ingat berapa kali saya melakukannya, saya menjadi stress karena saya mendorong lebih jauh daripada arahan Tuhan. Saya selalu baru menyadari bahwa saya telah melakukan terlalu jauh saat saya bahkan tidak mampu menunjukkan etika yang paling dasar seperti kesopanan, kebaikan, dan pengendalian diri. Jika saya menaati arahan Tuhan saat saya mendengar arahan Tuhan, suara lembut yang menyuruh saya untuk pulang ke rumah, saya akan dengan mudah lepas dari stress karena situasi itu. Tapi saya malah memaksakan kehendak saya sendiri untuk mencapai tujuan saya, dan saya berakhir membawa stress masuk ke dalam diri saya dan semua orang di sekeliling saya.

Jika kita mendengarkan dan melakukan apa yang Dia katakan, kita akan menemukan bahwa hal-hal akan berjalan dengan baik untuk kita. Tidak peduli apapun situasinya, kita perlu mendengarkan Tuhan dan mematuhi suaraNya. Amsal 3:6 menyatakan, "Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Anda mungkin tidak mengerti alasan mengapa Tuhan meminta Anda melakukan hal-hal tertentu, tapi jika Anda mendengarkan suaraNya dan menaati arahanNya, Anda bisa mengalami kedamaian dan ketenangan seiring dengan menurunnya tingkat stress Anda. Jadi dengarkan... dan enyahkan stress!

Sumber : Jawaban.com

Thursday, July 10, 2008

Tanda-tanda Salah Pilih Pasangan

Bagi Anda yang baru memiliki pasangan baru memang akan merasa bahagia. Tapi apakah Anda yakin bahwa dia adalah orang yang tepat untuk menjadi pasangan Anda? Tanda terpenting yang seringkali kita mengerti mengenai pasangan hidup adalah seseorang yang seiman dan cinta Tuhan. Namun di luar itu, ada beberapa hal lain yang perlu Anda pertimbangkan yang seringkali belum menjadi masalah saat ini karena perasaan cinta yang menggebu, namun pada akhirnya bisa menjadi masalah dan Anda merasa cukup terganggu dengan hal itu. Jadi sebelum Anda mengarah pada hubungan yang lebih serius, sebaiknya Anda simak beberapa tanda bahwa dia memang bukan orang yang tepat.
Lebih Banyak Berkorban Cinta memang butuh pengorbanan. Dalam suatu hubungan tidak boleh menghitung untung rugi. Tapi jika Anda lebih banyak berkorban sedangkan dia tenang-tenang saja, memang tidak fair. Apabila Anda mau mengorbankan waktu bersama teman-temannya, keluarga hanya untuk dia, sedangkan dia tidak pernah melakukannya untuk Anda. Maka hal ini menandakan bahwa dia bukanlah orang yang tepat.
Teman Mulai Menjauh Sebelum dia menjadi kekasih, teman-teman mengelilingi Anda. Keadaan berubah seratus delapan puluh derajat ketika Anda menjalin cinta dengan si dia. Satu persatu sahabat Anda menghilang dan menjauh maka jangan salahkan mereka. Mungkin saja sikap mereka dilatarbelakangi oleh sikap Anda yang berubah sejak memiliki dia dan Anda bukan teman yang mengasyikan lagi.
Sahabat Enggan Membicarakannya Saat Anda membicarakan tentang dia, ekspresi wajah dan body language sahabat Anda terlihat resah. Mulai rajin melihat jam tangan seolah dia tidak betah mengobrol berlama-lama dengan Anda. Atau setiap kali Anda menyebut nama dia dan bersemangat menceritakan betapa hebatnya si dia, sahabat Anda mengalihkan pembicaraan atau hanya menanggapi seadanya.
Hubungan Panas Dingin Di awal hubungan, sudah pasti Anda dan pasangan sedang hangat-hangatnya. Tapi semakin hari dia berubah menjadi acuh dan dingin maka menandakan bahwa dia belum mau berhubungan serius dengan Anda. Ketika ia melihat Anda begitu serius menjalani hubungan, dia merasa tidak enak hati. Tak heran sikapnya jadi berubah seperti itu. Kalau Anda ingin hubungan yang mantap dengannya, maka Anda telah salah pilih orang.
Terlalu Banyak Usaha Anda seringkali terlalu usaha untuk sekedar bertemu dia. Anda selalu menemukan cara untuk bisa main ke kantor dan tempat tinggalnya, entah itu sengaja makan di resto dekat kantornya, atau tiba-tiba datang ke kantornya untuk memberi sesuatu. Atau bahkan Anda rela bersusah payah mengatur perjalanan untuk bertemu dengannya di tempat dinas di luar kota. Padahal, sejujurnya dia tidak menanggapi dengan antusias semua usaha Anda itu.
Hidup Terasa Terkekang Anda yang tadinya super aktif, independen, penuh semangat, tiba-tiba berubah menjadi orang yang tergantung dan tunduk kepadanya. Anda tidak lagi ke tempat yang diinginkan sesuka hati, atau beraktifitas sesuai minat tanpa seizin dia. Jika Anda ingin pergi ke tempat yang Anda inginkan maka ada syaratnya yaitu harus bersama dia. Pergaulan Anda pun mendapat pengawasan ketat darinya sehingga terkadang dia akan menginterogasi Anda seperti seorang polisi kepada penjahat. Apalagi saat Anda sedang makan siang bersama rekan kerja lelaki, pasti dia akan lebih memperketat kekangannya.
Berat Tubuh Susut Berat badan Anda sebelum dan sesudah menjadi pasangannya susut 3 hingga 4 kg. Ada dua kemungkinan terjadinya penyusutan ini, Anda melakukan diet keras untuk mendapatkan tubuh yang ideal atau Anda sering tertekan memikirkan sikap dan perilakunya terhadap Anda yang seringkali menyakitkan hati.
Tidak Percaya Diri Anda selalu merasa menyesal telah salah pilih baju, aksesori, bahkan kata-kata setiap habis bertemu dengannya. Jangan mencari-cari kesalahan sendiri, karena kehadiran seorang pasangan seharusnya menjadi pendongkrak percaya diri dan penenang diri Anda. Jadi apabila Anda merasa serba salah dan takut, sebaiknya tinggalkan dia mulai dari sekarang.
Suami / Istri Orang Jika kekasih Anda adalah suami / istri orang, maka sudah pasti Anda salah pilih orang. Karena sudah jelas dia sudah memiliki keluarga tapi Anda masih tetap mau menjadi pasangannya. Lelaki berstatus suami orang memang sangat menarik hati, apalagi rayuannya. Tapi mereka paling senang mengobral janji, egois tanpa memikirkan perasaan Anda. Jadi untuk apa Anda menunggu dia, saat dia mengatakan akan menceraikan istrinya, sudah pasti hal itu jarang sekali terjadi. Pikirkan juga bagaimana perasaan keluarganya, bagaimana Anda menyakiti hati mereka, dan bayangkan bagaimana sakitnya Anda jika Anda berada di posisi mereka.
Jika Anda menemukan tanda-tanda ini dalam hubungan Anda saat ini, cobalah pertimbangkan kembali dengan berpikir secara jernih dan jangan lupa bawa di dalam doa. Namun jika hal itu memang bukan suatu masalah bagi Anda dan Anda yakin dapat melewatinya bersama dengan si ‘Dia', mungkin Anda dapat memutuskan untuk mempertahankan hubungan Anda dengan penuh keyakinan. Tapi tentu saja Anda harus siap dengan konsekuensinya kelak. Namun hal ini tidak berlaku bila dia adalah suami / istri orang. Karena untuk hal yang satu itu, tidak ada jalan kompromi yang dapat Anda ambil selain mengakhiri hubungan Anda saat ini juga.
Sumber : Jawaban.com

Who Is Jesus..???

Siapakah DIA ? Kunjungi seluruh penjuru dunia saat ini, berbicaralah kepada orang-orang dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Tidak peduli seberapa besar fanatisme mereka pada agamanya, jika mereka paham fakta sejarah, mereka pasti akan mengakui bahwa tidak pernah ada seseorang seperti Yesus dari Nazaret. Dia adalah pribadi paling berpengaruh di muka bumi ini
Yesus telah mengubah arah sejarah. Penanggalan yang dipakai dunia menyaksikan pada fakta bahwa Yesus hidup di bumi ini 2000 tahun yang lalu. B.C. (Before Christ) berarti Sebelum Masehi dan sekarang disebut Tahun Masehi yang artinya "tahun Juru Selamat kita", yang dalam penanggalan internasional disebut A.D. (Anno Domini) yang artinya "Tahun Tuhan kita". Semuanya telah digenapi secara detail, termasuk kelahiran-Nya yang ajaib, hidup-Nya yang tanpa dosa, mujizat-mujizat-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Kehidupan yang dijalani Yesus, mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya, perkataan yang diucapkan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke Surga - semuanya menunjukkan fakta bahwa Dia bukan manusia biasa.
Semasa hidupnya, Yesus konsisten mengajarkan suatu standar moral yang sangat tinggi "Kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik bagi mereka yang menganiaya kamu..." "Jika seseorang melihat seorang perempuan dan menginginkannya saja dalam hatinya, ia sudah berdosa..."
Sungguh berbeda dengan apa yang dunia anggap wajar Bagaimana mungkin ada manusia hidup tanpa dosa? Sepanjang sejarah umat manusia di bawah kolong langit ini, tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat dosa. Sekalipun dia seorang nabi, tetap pernah melakukan dosa
Yesus benar-benar berbeda, hanya Dia-lah satu-satunya manusia yang pernah meng-claim seluruh kehidupannya suci tanpa dosa setitikpun

Anak Muda

Perubahan selalu dimulai dari mereka yang muda.
Soekarno dan Hatta mengubah Indonesia saat mereka masih muda.
Albert Einstein mengubah wajah dunia saat dia masih muda.
Tuhan Yesus mengubah dunia saat dia masih muda.
Perubahan memang tidak mudah. Tetapi tanpa perubahan tidak akan ada kehidupan.
Satu-satunya yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Kenapa?
Karena perubahan akan terus berjalan, dia dimanis dan akan tetap bergerak.
Dimana kita anak-anak muda? Tergilas dalam perubahan atau menjadi bagian perubahan atau menjadi motor penggerak perubahan.
Pilihan ada di tangan kita...
Pemuda HKI, dewasa ini terlihat belum memberikan kontribusi yang berarti bagi pelayanan di gereja, masyarakat dan kehidupan berbangsa bernegara. Kita masih dikungkung dalam pelayanan dengan segmentasi yang sempit dan kurang terarah.
Mari, kita coba perkaya ide kita, inspirasi kita. Untuk memberikan sesuatu yang berbeda bagi gereja dan masa depan kita sendiri.
Ingat... Ciri orang yang berubah adalah kaya dengan ide dan inspirasi.
HKI = Harus Kaya Ide/Inspirasi
Maju Pemuda HKI...